Logo

Desa Patua II

Kabupaten Wakatobi

Home

Profil Desa

Infografis

Listing

IDM

Berita

Belanja

PPID

BEKAS TELAPAK KAKI KETIGA TOKOH INI MENANDAI EKSISTENSI ADAT BUDAYA DESA KULATI TOMIA TIMUR

BEKAS TELAPAK KAKI KETIGA TOKOH INI MENANDAI EKSISTENSI ADAT BUDAYA DESA KULATI TOMIA TIMUR

Invalid Date

Ditulis oleh HENDRAYANI

Dilihat 38 kali

BEKAS TELAPAK KAKI KETIGA TOKOH INI MENANDAI EKSISTENSI ADAT BUDAYA DESA KULATI TOMIA TIMUR

Masyarakat Desa Kulati Tomia Timur Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), meminta Bupati Wakatobi H Haliana, untuk mengabadikan bekas telapak kakinya untuk disimpan pada museum Desa masyarakat setempat.

Hal itu dilakukan saat menghadiri puncak pelaksanaan Pagelaran Tradisi Tiga Tahunan Masyarakat Lokal dan Perantau yakni Festival Potapaki VI Desa Kulati 2022. Rabu (5/5/2022).

Selain Bupati Wakatobi, ada juga dua tokoh masyarakat setempat yang diminta untuk bersama H Haliana mengabadikan dan menginjakkan kaki pada tempat yang telah disediakan. Yakni Ketua Kerukunan Masyarakat Pulau Tomia (KMPT), H Rusdin Haludin dan Pemerhati Budaya Buton, H Djunaidi.

Ritual menginjakan kaki itu dilakukan saat penandatanganan berita acara pengukuhan tradisi, ritus, adat budaya, pasombo, kansodha, pajuju, manga lefu-lefu, lapambay, bhosu-bhosu sebagai tradisi, ritus, adat budaya Kulati yang diberlakukan di komunitas masyarakat adat Desa Kulati demi kemajuan kebudayaan dan promosi kepariwisataan di Kabupaten Wakatobi.

Dan selanjutnya, hasil berita acara penandatanganan berikut bekas telapak kaki ketiga tokoh dimaksud. Akan disimpan pada museum Desa Kulati Kecamatan Tomia Timur.

Bupati Wakatobi menilai kreativitas masyarakat pulau Tomia khususnya warga Desa Kulati dalam melaksanakan event budaya tiga tahunan itu sebagai momentum melestarikan budaya. Dan bukti memiliki peradaban yang terus berkembang.

“Peradaban yakni suatu perkembangan kehidupan manusia dari jaman ke jaman, dari waktu ke waktu,” ungkap Bupati Wakatobi.

Dalam kehidupan moderen saat ini lanjut Bupati Wakatobi. Adat dan budaya akan terancam punah akibat perkembangan teknologi. Sehingga dengan pelaksanaan event budaya seperti Potapaki akan memicu keingintahuan masyarakat tentang adat dan budayanya.

“Saya berharap kegiatan seperti ini terus berkelanjutan. Masyarakat khususnya pemuda sebagai generasi kedepan harus terus berinovasi dalam pelestarian budaya. Jika perlu, dinarasikan dalam bentuk buku sehingga menjadi bahan bacaan,” harap Bupati Wakatobi.

Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut. Kabupaten Wakatobi sebagai salah satu daerah menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Masyarakat harus terus berkomitmen menjaga dan melestarikan adat dan budayanya. Karena adat dan budaya menjadi pembeda dengan daerah lain.

“Tentu dengan kekayaan adat dan budaya yang kita miliki. Akan menjadi pembeda dengan daerah lain. Kemudian menjadikan kita sebagai daerah yang layak dikunjungi wisatawan,” ucap H Haliana.

Untuk diketahui, Festival Potapaki VI Tahun 2022 berlangsung sejak 19 April – 5 Mei 2022. Dengan menampilkan sejumlah kegiatan diantaranya atraksi budaya, permainan rakyat, lomba tarian tradisional dan kreasi, hinenga massal, hebatua, pasombo, mangalefu-lefu, kansidha’a, sunatan massal serta dialog budaya. 

Sumber: https://tribunbuton.com/2022/05/05/bekas-telapak-kaki-ketiga-tokoh-ini-menandai-eksistensi-adat-budaya-desa-kulati-tomia-timur/ 

Bagikan:

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Logo

Desa Patua II

Kecamatan Tomia

Kabupaten Wakatobi

Provinsi Sulawesi Tenggara

© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia