Logo

Desa Patua II

Kabupaten Wakatobi

Home

Profil Desa

Infografis

Listing

IDM

Berita

Belanja

PPID

Mahasiswa ITB AD Jakarta lakukan Pemberdayaan Perempuan pesisir di Desa Wisata

Mahasiswa ITB AD Jakarta lakukan Pemberdayaan Perempuan pesisir di Desa Wisata

Invalid Date

Ditulis oleh HENDRAYANI

Dilihat 17 kali

Mahasiswa ITB AD Jakarta lakukan Pemberdayaan Perempuan pesisir di Desa Wisata

Pengembangan Desa Wisata Kulati Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi memerlukan dukungan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan di bidang pariwisata. Mahasiswa Institusi Teknologo dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD) Jakarta bersama kelompok lokal Desa Kulati POASSA NUHADA wujudkan pemberdayaan Perempuan melalui pengelolaan perikanan di Desa Wisata Kulati.


Mahasiswa ITB AD Jakarta, Nyong Tomia, telah melakukan proyek independent Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi pesisir untuk mendukung pengembangan Desa Wisata yang berlokasi di Desa Kulati, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.


Desa Wisata Kulati yang selalu berbenah dalam pengembangan wisata, menghadapi berbagai tantangan. Kurangnya sarana prasarana seperti infrastruktur wisata, aksesibilitas dan inovasi-inovasi produk wisata menjadi hal penting yang perlu di perhatikan dalam pengembangan kedepan.


“Dengan adanya kegiatan MBKM seperti ini, kami berharap adanya langka-langka kongkrit yang dapat di lakukan sehingga permasalahan yang dapat terpecahkan satu persatu, kata Ilham (salah satu angota kelompok Poassa Nuhada)


“Berkolaborasi dengan banyak pihak akan banyak membatu proses pencapaian tujuan yang telah di rumuskan bersama.” Ujar Nyong Tomia.


Pelaksanaan MBKM ITB AD ini mencakup beberapa kegiatan seperti, pertemuan lanjutan dengan kelompok mitra, fasilitasi mitra dalam mengakses bantuan permodalan Kemenaker RI melalui akun siap kerja, pembuatan olahan ikan seperti abon ikan, pembuatan packaging produk..


Abon ikan adalah sala satu olahan perikanan yang mudah di lakukan oleh kelompok mitra, namun belum terpikirkan untuk di jadikan produk yang dapat menghasilkan pendapatan, sehingga produk abon ikan ini menjadi pilihan untuk di kembangkan. Pembuatan abon ikan juga hadir sebagai lapangan pekerjaan. Hasil tangkapan yang bisa dijual langsung atau dapat diolah menjadi produk-produk olahan perikanan yang bisa di bawa oleh wisatawan ketika berkunjung di Desa Wisata Kulati.


“Abon Ikan sudah sering kami buat, karena bahan bakunya muda di dapat juga harganya masih sangat murah. Baru kali ini kami buat serius untuk dipasarkan kepada wisatawan”, Ujar Kaka Uchu (pembuatn Abon Ikan).


Selama program MBKM ITB AD Jakarta ini dilaksanakan, telah lahir produk abon ikan di desa wisata kulati yang siap di pasarkan. Produk olahan ikan ini telah ada dua bentuk kemasan yaitu kemasan 75 gram dengan harga 35.000.- dan kemasan 25 gram dengan harga 10.000. Selama program MBKM ini berjalan sudah menghasiklan produksi abon ikan sebanyak 626gram abon ikan.


“Program Kolaborasi yang sudah berjalan ini akan kami damping sampai benar-benar bisa memberikan dampak positif bagi kelompok mitra, terutama pada lahirnya varian produk-produk olahan perikanan dapat terwujud secara nyata”, Ujar Nyong Tomia.


Terimakasih kepada mahasiswa, kelompok mitra, pihak-pihak terkait, terutama pihak Pemerintah Desa Kulati, BPD Desa Kulati melalui program MBKM ini kami dapat menciptakan olahan perikanan yang siap dipasarkan”. Kata Bapak Tua La Asiru.


“Kesempatan yang sangat luar biasa diberikan kepada kami mahasiswa Program MBKM ITB AD Jakarta untuk bisa mengaplikasikan ilmu di lapangan dan membantu masyarakat secara langsung. Semoga Desa Kulati bisa memberikan pendapatan ekonomi bagi masyarakat di sektor perikanan unutk mendukung pengembangan Desa Wisata Kulati.” Kata Nyong Tomia.


Lahirnya Produk Abon Ikan, menjadi bukti bahwa kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat pesisir dapat menghasilkan peningkatan ekonomi berkelanjutan dalam pengembangan wisata. Program MBKM ITB AD di Desa wisata Kulati diharapkan bisa menginspirasi kolaborasi serupa di berbagai daerah di Indonesia.


Kolaborasi sejati ialah lingkungan yang mendorong komunikasi, pembelajaran, kontribusi maksimal dan inovasi (Jane Ripley).


Nyong Tomia, Masiswa MBKM ITB AD Jakarta

Sumber: https://kumparan.com/nyong-tomia/mahasiswa-itb-ad-jakarta-lakukan-pemberdayaan-perempuan-pesisir-di-desa-wisata-23OFIZFElNJ/full

Bagikan:

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Logo

Desa Patua II

Kecamatan Tomia

Kabupaten Wakatobi

Provinsi Sulawesi Tenggara

© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia